Kakak Pelaku Merasa Adiknya Dijebak dan Dituduh Lakukan Pencabulan & Ayah Korban Coba Lakukan Pemerasan
MTI Medan SUMUT – Warga Masyarakat Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dikejutkan oleh kedatangan sejumlah Warga Masyarakat yang mendatangi Mako Polrestabes Medan dan Protes atas Penangkapan dan Penahanan salah satu keluarganya. Bahkan Warga tersebut terutama ibu-ibu teriak-teriak menanyakan keberadaan keluarganya, pada Kamis (01/06/2023) lalu.
Seperti yang diketahui, sebelumnya Media Tipikor Indonesia (MTI) telah memberitakan tentang Penangkapan salah Seorang Driver Ojek Online (OJOL), yang bernama Sahnan Harahap (S/23), Warga Jalan. Teratai Gang. Keluarga, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, yang diduga telah melakukan Pencabulan terhadap Siswi SMP, berinisial DC (14) di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), saat membonceng Korban DC dengan mengendarai Sepeda Motor, pada 25 Mei 2023, oleh Satreskrim Polrestabes Medan
BACA:
*Polresltabes Medan Tangkap Driver OJOL Pelaku Pencabulan Siswi SMP Di Kota Medan
Kasatreskrim Poltabes Medan, Kompol Teuku Fathit Mustafa, menerangkan, bahwa Pelaku Sahnan Harahap melakukan Aksi Pencabulan terhadap DC yang masih duduk di Kela III SMP saat membonceng Korban pada 25 Mei 2023, dan Pelaku Sahnan Harahap juga telah ditahan.
Menurut Kompol Teuku Fathit Mustafa, Perbuatan Cabul yang dilakukan Sahnan Harahap terhadap Korban DC, yakni memegang Paha dan Organ Intim Korban. Sehingga membuat Korban langsung minta diturunkan.
Namun keterangan Kasatreskrim Poltabes Medan tersebut disanggah oleh Keluarga Pelaku Sahnan Harahap. Menurut Kakak Pelaku, yakni Kasman Harahap, jika Adiknya tidak melakukan Pencabulan seperti yang dituduhkan. Dan dari keterangan yang diperoleh Wartawan dari Pengakuan Korban DC, juga mmengatakan, bahwa DC hanya dipegang Pahanya.
Kasman menerangkan, bahwa Adiknya diketahui sudah dua hari tak pulang tanpa kabar. Kasman baru tahu, jika Adiknya, Sahnan Harahap, ternyata sudah berada di Ruangan Satreskrim Polrestabes Medan, melalui GPS. Kasman juga menyatakan, jika Adiknya itu dijebak berdasarkan keterangan Saksi di Lokasi dan juga keterangan Adiknya.
Akhirnya MTI berusaha melakukan Penelusuran dan Konfirmasi kepada Kasman Harahap. Menurutnya, awalnya itu Lantaran Keluarga merasa Kehilangan Adiknya, Pelaku Sahnan Harahap yang tak kunjung pulang ke Rumah dalam Waktu 24 Jam. Bahkan Dia juga ikut mencari Adiknya yang tak kunjung Pulang sejak 25 Mei hingga 26 Mei 2023.
“Kami sudah sangat bingung kemarin itu Kak. Lantaran Adik Kami tidak pulang-pulang Kak. Kami kira diculik, dibegal atau dibunuh Orang. Setelah Kami cari tidak dapat ditemukan. Kami datang ke Kantor Gojek Kak. Kebetulan Adik Kami kerjanya Ojek Online,” Ungkap Kasman kepada MTI.
“Kami menanyakan, apakah ada Adik Saya di sini. Lalu Mereka menjawab tidak ada, dan dibantu mencari keberadaan Lokasi Titik HP dari Aplikasi Gojek. Ternyata Titik Lokasi Adik Saya di Polrestabes Medan. Kami bingung karena ditelpon Aktif, tapi tidak diangkat. Di Chat tidak dibalas, ditelponi ditolak terus Panggilan dari Kami Kak,” Imbuhnya.
Kemudian Kasman menceritakan Tindakan yang dilakukan oleh Keluarganya untuk menemukan Adiknya, yakni Sahnan Harahap (Red, Pelaku dugaan Pencabulan).
“Setelah dapat Titik Lokasi, Hari Jum’at, Tanggal 26 Mei, Kami langsung ke Kantor Polisi Kak. Kami tanya ke Petugas Piket Penjagaan. “Permisi Pak, apakah ada Anak Kami atas nama Sahnan Harahap? Petugas Piket Poltabes menjawab, Oh Ada. Kami bilang, Kami mau Jumpa Pak sama Dia. Tidak bisa, jumpai aja Jupernya (Juru Periksa), kata yang Piket Kak. Siapa Jupernya Pak, Kami tanyakan lagi, oh itu Ibu Sinta D Tobing. Dia tidak hadir hari ini, karena Lepas Piket kata Petugas. Kami semakin bingung. Kami bilang mau lihat Anak Kami, tetap tidak boleh jumpa. Dan sementara ada di belakang Kami duduk, kok melihati Kami dan bilang ke Saya, bahwa Anaknya yang dicabuli Adik Kami, kata Orang tersebut kepada Kami. Sempat Saya meminta maaf kepada Keluarga Pelapor dan Saya juga bilang jika Adik Saya salah, Saya minta maaf yang sedalamnya kepada Pihak Keluarga. Dan Kita Nikahkan saja Mereka berdamai secara Keluarga,” Katanya.
“Saya sempat disuruh keluar dan diajak Ayah Pelapor untuk ke Warung dan di sana Ayah Pelapor meminta Uang. Sudah Saya minta 25 Juta aja untuk Perdamaian ini dan Saya sudah habis 1 Juta lebih untuk Laporan Polisi dan untuk Penangkapan ini,” Tambah Kasman menirukan Ucapan Ayah Pelapor (Korban DC).
“Kami bilang dari mana Kami dapat Uang sebanyak itu Pak, Kami bukan Orang Kaya. Adik Saya itu Tulang Punggung Keluarga dan Adik Saya yang mengurus Ayahnya yang Stroke di Rumah. Dibilang Ayahnya Pelapor lagi bahwa 10 Juta lah itu. Saya bilang Kami rembukan dulu lah Kak sama Keluarga, karena dari mana Kami dapat Uang sebanyak itu, Kami bukan Orang Mampu, Kak. Setelah itu Kami mendesak untuk memastikan apakah memang benar ada Adik Kami yang ditangkap. Kami langsung ke Provam Polrestabes Medan. Syukurnya ada yang masih baik untuk menjumpakan Adik Kami itu. Setelah Kami jumpa, Saya menanyakan Kronologi Kejadian kepada Adik Saya. Adik Saya menceritakan dengan detai Kronologi sampai Dia dibawa ke Polrestabes Medan,” Sambungnya.
“Awalnya Adik Saya dihampiri Anak Perempuan yang tidak Dia kenal, Dia minta Nomor HP Adik Saya Pertama. “Bang bisa minta Nomor HP Abang ? Kata Si Pelapor, tidak dikasih awalnya, Perempuan itu terus mendesak. Dimintanya lagi, terakhir dikasihlah Nomor WhatsAppnya ke Perempuan itu. Dichatnya, ditanyainya Dia ngajak kenalan Adik Saya, Dia nelpon lagi nanyakan keberadaan Adik Saya di mana. Saya melihat dan mendengar ini banyak kejanggalan yang Kami temukan Kak. Adik kami dijebak. Kami sudah mendapat keterangan Saksi di Lokasi dan keterangan Adik Saya, bahwa Adik Saya tidak melakukan Pencabulan. Karena keterangan Adik Saya, Mereka berkenalan baru 2 hari, yaitu si Perempuan (Pelapor) mengajak Jalan. Ternyata di tengah Jalan, Perempuan itu Turun dan Adik Saya Pulang. Tak lama Adik Saya disuruh datang lagi, Adik Saya disergap langsung ditangkap,” Bebernya.
Lantas Kasman menceritakan Pengakuan Satpam di Lokasi Kejadian ketika ditanyakan terkait adanya Peristiwa Penangkapan dan Satpam tersebut menyebut bahwa telah terjadi Penangkapan Narkoba.
“Jadi Adik Saya benar-benar difitnah dan dikondisikan, itu Anggapan Keluarga. Saya Abang Kandungnya Kak," Tegas Kasman.
Kasman juga menjelaskan bahwa Peristiwa yang dialami Adiknya (Pelaku), bermula saat DC (Korban) mengajak Adiknya jalan-jalan menggunakan Sepeda Motor. Namun selama di Perjalanan Pelapor (Korban DC) terus bermain HP di Jalan. Karena Pelapor main HP sepanjang Jalan, Adiknya menegurnya dengan menepuk Paha Pelapor sambil bertanya, Macem mana dan mau kemana, seperti itu. “Itulah yang dituduhkan sebagai Pencabulan,” Kata Kasman merasa Heran.
Kemudian Kasman juga menyatakan dengan Tegas, bahwa saat ini “Tidak ada Visum, tidak ada Bukti dan Saksinya cuma Warga yang ada di situ”.
“Kejadian Siang bolong, di atas Kereta lagi. Apa mungkin bisa melakukan Pencabulan di atas Kereta, siang-siang?. Dan mengapa kok tidak teriak minta tolong atau memukul Adik Saya, kan Dia dibonceng di belakang bukan membonceng. Minta tolong tolong kan pasti Orang langsung Gebukin Adik Saya, jika Dia memang melakukan hal itu,” Tegasnya lagi
“TOLONGLAH KAMI kepada Bapak KAPOLDA, Bapak KAPOLRI, Bapak KAPOLRESTABES MEDAN, Bapak PRESIDEN JOKOWI, Berikan Keadilan kepada Kami. Kami ini Masyarakat Miskin, yang betul-betul butuh Bantuan. Kami tidak mengerti Hukum, Kami tidak mau juga ada Sahnan, Sahnan lain yang Terjebak seperti ini,” Ungkap Kasman Harahap, Kakak Sahnan Harahap, Pelaku dugaan Pencabulan, penuh Harap, mengakhiri keterangannya kepada MTI.
Terpisah, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, SH, SIK, ketika dikonfirmasi melalui sambungan Telpon Selulernya, menyatakan, “Baik, akan Saya Cek, Terima Kasih,” Ungkap Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, Tegas dan Singkat.
(Reporter: TIM MTI & Editor: MEDIA TIPIKOR INDONESIA)