Sepulang dari langar, Hatinya merasa penuh kemenangan1. Setelah makanDia menuju MushollaDia lihat beberapa anak kecilSedang belajar mengaji
Sepulang dari langar, Hatinya merasa penuh kemenangan
1. Setelah makan
Dia menuju Musholla
Dia lihat beberapa anak kecil
Sedang belajar mengaji disana
Ada yang sudah bagus tajwidnya
Ada juga yang masih mengeja
Namun seperti biasanya
Anak kecil didalam Langgar
Ada yang khusuk mengaji
Ada pula yang gesah sak rewangan
Ustadz tidak boleh keras memarahi mereka
Ustadz tidak boleh menghukum
Diluar kemampuanya
PARA SARJANA PERNAH BERPESAN
Mereka adalah Tunas
Yang masih lemah batangnya
Jangan sampai gugur daunya
Apalagi sampai patah tangkainya
Mereka adalah Tunas
Yang masih butuh disirami
Dijaga dan dilindungi dari panasnya matahari
MENGAJI DI LANGGAR
Anak anak itu belajar berjalan
MENGAJI DI LANGGAR
Anak anak itu belajar jadi orang
MENGAJI DI LANGGAR
Anak anak itu belajar meniti buih
MENGAJI DI LANGGAR
Anak anak itu belajar hidup tanpa pamrih
PARA SARJANA JUGA MENYAMPAIKAN
Mengaji di Rumah, di Langgar atau di Masjid
Anak anak itu belajar menyelam
Di air kehidupan paling dalam
TERHADAP ANAK ANAK ITU
Perlakukan mereka seperti engkau
Sabar menunggu angin semilir
Perlakukan mereka seperti engkau
Menyayangi rembulan
Perlakukan mereka seperti
Di saat hatimu sedang diam
Anak anak itu seperti air yang bening
Perlakuanmu jangan sampai
Mencemari airnya
ITULAH PEKERTI PARA SARJANA
Yang Amat Sabar
Mendampingi Putra Putra Pelangi
SANTRI KEHIDUPAN
ITULAH PEKERTI PARA SARJANA
Dalam Merangkai
Maupun Merajud
PANJI PANJI BUSANANYA
Biarkan anak anak itu belajar berdiri
Biarkan anak anak itu belajar berlari
Pada saatnya nanti
JIWAMU AKAN MENGENALI
Betapa dahsyatnya jiwa mandiri
Betapa dahsyatnya jiwa
Yang telah ditempa dari api suci
”Khalil Gibran” juga berkata
Anak anak ltu bukan anakmu
Mereka putra putri hasil kerinduan Sang Hidup
Lewat engkau mereka lahir
Tapi tidak dari engkau
Mereka ada padamu
Tapi bukan milikmu
Patut kau buatkan rumah untuk raganya
Tapi bukan untuk jiwanya.
Sebab jiwanya telah menghuni rumah masa depan.
Yang tak dapat kau kunjungi walau dalam impian
2. Lelaki itu masih dalam Langgar
Melihat geliat tingkah anak anak
Yang ada di Langgar itu.
BIBIRNYA TERSENYUM
Setelah dari Langgar
Dia tidak langsung pulang
Hatinya kini sedang senang
Dia mencoba menikmati malam
Bercengkerama dengan alam
Daun daun menari bergoyang
Bulan tersenyum dibalik awan.
Lelaki Itu Girang
SEPULANG DARI LANGGAR
Hatinya Merasa Penuh Kemenangan
Semoga, Amin
Perum Kalipuro Asri 23.05Wib.01Juli2019
Begawan Cipto Roso: