Gunung Ijen Bergolak, Seorang Penambang Hilang Tercebur Di Dalam Danau MTI Banyuwangi JATIM – Salah seorang penambang belerang di Gunung Ijen dilaporkan hilang setelah diduga terjatuh dan tercebur masuk ke dalam Danau Kawah Media Tipikor Indonesia

Gunung Ijen Bergolak, Seorang Penambang Hilang Tercebur Di Dalam Danau

Redaksi / 30 Mei 2020 / Dilihat 1700 kali

Gunung Ijen Bergolak, Seorang Penambang Hilang Tercebur Di Dalam Danau

MTI Banyuwangi JATIM – Salah seorang penambang belerang di Gunung Ijen dilaporkan hilang setelah diduga terjatuh dan tercebur masuk ke dalam Danau Kawah Ijen, Jum’at (29/05/2020).

Peristiwa naas itu terjadi, setelah terdengar dentuman sangat keras dari dasar Danau, sehingga menyebabkan gelombang air meluap naik setinggi 3 meter.

Saat peristiwa itu terjadi, ada dua orang penambang belerang yang berada di dasar kawah, yang tengah menambang. Belakangan diketahui bernama Alimik dan Andik. Alimik berhasil menyelamatkan diri, namun naas bagi Andik, warga Kecamatan Muncar, diduga terjatuh dan tercebur masuk ke dalam Danau Kawah Ijen, dan hingga kini dilaporkan hilang dan belum ditemukan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram membenarkan peristiwa tersebut.

“Betul, itu adalah fenomena gunung api. Jadi bukan tsunami, karena di gunung tidak dikenal istilah tsunami. Istilahnya fenomena Bubel, yaitu ada semacam tekanan dari bawah yang mengakibatkan luapan permukaan air,” Terang Eka Muharram kepada awak media.

Eka juga membenarkan, jika saat peristiwa terjadi, ada dua orang penambang belerang yang berada di dasar kawah, yang tengah menambang.

“Yang satu, mungkin saat mencoba menyelamatkan diri menginjak tanah yang rapuh, kemudian jatuh, sampai sekarang belum bisa ditemukan,” kata Eka.

Namun upaya pencarian akhirnya dihentikan karena terkendala hujan yang cukup deras dan angin yang kencang. Dan juga adanya gas beracun yang membahayakan tim pencari.

“Laporannya kan sore tadi. Kita konfirmasi kondisinya di sana banyak gas yang membahayakan. Kan tidak bisa melakukan pencarian, jika kondisinya membahayakan pencari,” kata Eka lagi.

Eka menambahkan, proses pencarian dan evakuasi korban akan dilanjutkan pada keesokan harinya (Sabtu, 30 Mei 2020). (Wjk/Gzl)