Redaksi / 22 Oktober 2020 / Dilihat 509 kali
Demonstran Tolak Omnibus Law Ciptaker Bentrok Dengan Polisi
MTI Banyuwangi JATIM - Aksi unjuk rasa Aliansi Banyuwangi Bergerak (ABB) yang digelar di depan Gedung DPRD Banyuwangi diwarnai dengan kericuhan, antara para Pengunjuk Rasa dengan Petugas dari Kepolisian, Kamis (22/10/2020).
Masa aksi yang berjumlah ratusan orang ini terdiri dari Elemen Mahasiswa, Buruh hingga Pelajar yang ada di Banyuwangi, akhirnya terjadi bentrok dengan aparat keamanan yang berjaga di Gedung DPRD Banyuwangi.
Demonstran kembali mendatangi Gedung DPRD untuk menagih janji DPRD yang sebelumnya telah menandatangani Penolakan UU Cipta Kerja pada Senin 12 Oktober 2020 lalu.
“Terhitung sudah 10 hari dan ternyata Dewan tidak serius menanggapi usulan rakyat,” Teriak Orator Aksi.
Awalnya aksi berlangsung damai, namun kekesalan dan rasa jengkel massa para pengunjuk rasa muncul, sebab tak kunjung ditemui oleh anggota DPRD Banyuwangi. Hingga adu dorong pintu pagar Kantor DPRD antara masa aksi dengan petugaspun terjadi, dan yang menyebabkan salah satu pintu gerbang gedung dewan roboh. Dan dari situasi itulah keributan tak dapat dihindarkan lagi dan bentrokanpun pecah.
“Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan,” Teriak massa aksi sambil melemparkan batu, beling, dan benda-benda keras lainnya kepada aparat yang berjaga.
Sementara itu Polisi yang berjagapun tidak tinggal diam. Polisi dengan sigap menembakan Gas Air Mata dan mengerahkan unit mobil Water Canon kepada para Demonstran, guna memukul mundur massa yang bertindak anarkis.
Terlihat beberapa massa aksi yang diduga provokator berhasil diamankan dan dievakuasi oleh petugas. Insiden tersebut juga menyebakan beberapa aparat yang terluka karena terkena lemparan para pendemo.
Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Arman Asmara Syarifudin memberikan pernyataannya di sela-sela aksi unjuk rasa masih berlangsung, “Hingga saat ini, kami masih mendata jumlah pendemo yang diamankan,” Kata Arman.
Arman menghimbau dan berharap kepada masyarakat yang sedang melakukan unjuk rasa untuk tidak berlaku anarkis dengan merusak Fasum. Dan Kapolresta juga menyatakan akan melepas para pendemo yang sempat diamankan setelah didata.
Sempat alot, masa aksi yang sudah tersulut emosinya enggan dibubarkan oleh petugas. Dan Gas Air Mata pun kembali ditembakkan. Hingga akhirnya sekitar pukul 17.00 WIB massa berhasil dibubarkan oleh petugas. (Rul/RR)