Demo Mahasiswa Dan Petani MTI Banyuwangi – Ribua massa gabungan antara petani, mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa (Unras) didepan kantor DPRD Banyuwangi, Selasa Media Tipikor Indonesia

Demo Mahasiswa Dan Petani

Redaksi / 25 September 2019 / Dilihat 719 kali

Demo Mahasiswa Dan Petani

MTI Banyuwangi – Ribua massa gabungan antara petani, mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa (Unras) didepan kantor DPRD Banyuwangi, Selasa (24/09).

Bertepatan hari lahirnya UU Agraria, yang diperingati sebagai Hari Tani Nasional, massa berorasi terkait pencabutan UU KPK, dan menolak RKUHP yang baru. Aksi unjuk rasa tersebut juga menuntut pengembalian alih fungsi lahan Hak Guna Usaha (HGU) di Kecamatan Wongsorejo, penutupan Tambang Emas Tumpang Pitu dan penyelesaian kasus sengkata lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin.

“Tegakkan agenda Reformasi Agraria di Banyuwangi, kembalikan tanah-tanah rakyat yang dirampas, wujudkan perlindungan dan kesejahteraan hak petani dari kebijakan Perhutani,” teriak lantang   mahasiswa.

Setelah manyampaikan sejumlah tuntutan tersebut dalam orasinya, massa ingin masuk ke gedung dewan dan ingin menemui pimpinan DPRD. Sempat terjadi aksi dorong pintu kantor DPRD, antara massa dengan aparat kepolisian. Karena massa memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Banyuwangi, namun tidak diizinkan oleh aparat.

Selain ingin masuk kedalam gedung DPRD dan bertemu pimpinan DPRD, massa juga meminta agar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dimobon hadir ditengah-tengah massa aksi unjuk rasa. “Kita ingin Bupati Anas juga hadir disini, kita ingin Bupati berada ditengah - tengah rakyatnya,” timpal orator lainnya".

Dihadapan awak media, koordinator aksi unjuk rasa, Usman mengungkapkan keinginannya, yakni DPRD selaku wakil rakyat bisa menjadi harapan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Bupati. “Selama sembilan tahun, Bupati Anas memimpin, tidak pernah mau menemui dan mendengar keluhan rakyatnya. Berbagai permasalahan, dari tambang emas tumpang pitu, pembatalan hak pakai atas lahan HGU bekas PT. Wongsorejo agar dikembalikan pada petani, hingga sengketa lahan yang menjadi hak warga Desa Pakel, tidak pernah mendapat solusi yang baik,” ungkap Usman.

Aksi demo tersebut dimulai sejak jam 10.00 Wib. Sebelum berorasi, massa berkumpul di kampus Untag Banyuwangi, kemudian melakukan longmarch dari kampus Untag ke Gedung DPRD Banyuwangi, jalan Adi Sucipto. ( MT ).